PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) atau hydropower berkapasitas 1,5 gigawatt (GW). Perseroan siap berinvestasi US$ 3 miliar untuk menggarap proyek tersebut, dengan menggandeng mitra strategis.
Head of Corporate Communication Adaro Energy (ADRO) Febriati Nadira mengatakan, Adaro senantiasa berperan aktif dalam proyek pembangkit listrik. Perseroan terus mempelajari proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), termasuk hydropower. Hal ini dilakukan untuk mendiversikasi bauran energi pembangkit listrik. Namun, dia belum bersedia menjelaskan lebih jauh, termasuk nilai investasi dan kapasitas PLTA.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar menilai, ekspansi Adaro ke sektor PLTA merupakan hal wajar, karena kuatnya isu pengembangan EBT saat ini. Apalagi, cadangan batu bara dipastikan makin berkurang dan tuntutan untuk beralih ke EBT semakin tinggi. Namun, dia menegaskan, dalam jangka pendek, ekspansi ini belum berpengaruh signifikan terhadap kinerja Adaro. Tetapi, dalam jangka panjang, hal ini akan berdampak positif, seiring tren dan perkembangan bisnis EBT.
Sumber: Investor Daily