Lonjakan harga bahan baku dan dampak inflasi membuat kinerja keuangan PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) kurang mulus hingga kuartal III-2022.
Hingga September lalu, Mustika Ratu mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 17,8 miliar. Menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana MRAT masih membukukan laba Rp 336 juta. Dari sisi top line, penjualan MRAT tercatat menurun 15% menjadi Rp 217,9 miliar per kuartal III-2022. Sementara, beban pokok penjualan menurun 12% dari semula Rp 113,8 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 100,3 miliar di tahun 2022.
Presiden Direktur Mustika Ratu Bingar Egidius Situmorang mengatakan, penjualan MRAT di kuartal III-2022 terdampak oleh kontraksi pasar, terutama di channel tradisional (consumers downsizing). Kondisi tersebut dibarengi pula dengan lonjakan biaya logistik, termasuk biaya ekspor yang ikut membengkak.
Untuk memperbaiki kinerja, Mustika Ratu juga terus melakukan efisiensi, baik dari sisi manufacturing, distribusi hingga program marketing yang diharapkan akan berdampak positif pada kinerja Mustika Ratu ke depannya. Termasuk opsi kenaikan harga jual untuk beberapa produk.
Selain itu, dengan adanya dana yang diperoleh dari hasil divestasi aset tanah senilai Rp 199,4 miliar juga semakin menumbuhkan optimisme Mustika Ratu. Pihaknya bakal memaksimalkan potensi laba di kuartal IV dan di tahun-tahun mendatang.
Sumber: Kontan