China menghadapi tugas berat setelah tiba-tiba menyerah pada Covid Zero, dengan infeksi akan melonjak dan kematian diperkirakan mencapai 2 juta. Negara terpadat di dunia dengan cepat meninggalkan pengujian massal, penguncian, dan karantina terpusat yang menentukan kebijakan tiga tahun yang ketat. Namun, hanya sedikit waktu yang dihabiskan untuk menerapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk menangani ledakan kasus yang diakibatkannya, yang dapat mencapai puncaknya 5,6 juta per hari, menurut beberapa perkiraan. Analisis dari para ekonom di Barclays menunjukkan tingkat kematian China akibat gelombang omicron adalah 4 dari 1.000 orang, atau 0,4%, di antara yang tidak divaksinasi. Untuk yang divaksinasi penuh, bisa jadi dua dari 10.000, atau 0,02%, perkiraan mereka. Otoritas kesehatan utama negara tersebut di minggu ini memaparkan bagaimana mereka akan mengatasi infeksi yang meningkat. Ini termasuk rencana triase untuk memastikan warga yang jatuh sakit pergi ke institusi medis yang paling sesuai untuk kebutuhan mereka, bukan hanya fasilitas terkenal yang akan cepat penuh. Pejabat juga menyiapkan bangsal Covid yang terisolasi untuk wanita hamil, pasien yang berjuang melawan penyakit lain, dan orang berisiko tinggi dengan kondisi kesehatan.
Sumber: Bloomberg