PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) mengungkapkan bahwa rugi yang dialami perusahaan di tahun lalu akibat melonjaknya harga bahan baku. Bahan dasar produksi kabel yakni Aluminium dan Tembaga mengalami peningkatan yang signifikan.
Direktur Kabelindo Murni Andika Saputra Wongkar mengatakan, naiknya harga tersebut dapat terlihat pada harga tembaga yang menembus US$ 9.300/ton pada tahun 2021, naik signifikan dari tahun 2020 sebesar US$ 9.000/ton. Di tahun lalu KBLM hanya mampu mencatatkan penjualan Rp 1,21 triliun dari target penjualan yang dibidik Rp 1,5 triliun. Alhasil, perseroan mencatatkan rugi neto berjalan Rp 13 miliar di tahun lalu.
Di tahun ini perseroan menilai penyesuaian harga jual sudah bisa dilakukan. Langkah penyesuaian harga jual produk tersebut guna menyiasati melonjaknya harga bahan baku sebab inflasi tinggi yang terjadi saat ini.
Satu-satunya yang dapat dilakukan produsen kabel untuk menyiasati harga aluminium dan tembaga yang naik tinggi adalah menaikkan harga jual produk dan melakukan penyesuaian kembali harga jual (renegotiate).
Sumber: Kontan