JAKARTA, investortrust.id - PT Asuransi Digital Bersama Tbk, yang akan melantai di BEI hari ini 8 Januari, selama masa bookbuilding mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe 18,35 kali. Kelebihan permintaan tersebut dinilai mencerminkan antusiasme pasar atas penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham emiten berkode YOII itu.
"YOII menawarkan kepada publik 412 juta saham, atau 12,03% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana saham, dengan nilai nominal Rp 100. Harga IPO yang ditawarkan berkisar Rp 100 hingga Rp 110 dengan harga penawaran akhir Rp 100, sehingga jumlah seluruh nilai IPO saham yang akan diraih YOII sebesar Rp 41,21 miliar," kata Director Investment Banking PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) Andrew Novi Gunawan, dalam keterangan di Jakarta, 7 Januari 2025 malam.
Reliance Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi yang membawa perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penggunaan Dana
Dari jumlah tersebut, dana IPO YOII yang sahamnya akan dicatatkan di IDX atau BEI pada 8 Januari 2025 tersebut akan lebih banyak digunakan untuk pengembangan bisnis. "Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui IPO saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja untuk memperkuat struktur permodalan," paparnya.
Perseroan memaparkan rincian rencana penggunaan dananya, yakni sekitar 80% akan digunakan untuk biaya marketing guna mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan brand awareness perseroan. Sisanya sekitar 20% akan digunakan untuk pengembangan aplikasi yang mencakup data center, web hosting, system security, dan pengembangan sumber daya manusia. Di dalamnya termasuk biaya perekrutan karyawan baru untuk information technology, teknis, dan operasional.
Pemegang Saham 48% Adi Wibowo
Susunan permodalan dan pemegang saham YOII pada saat prospektusnya diterbitkan adalah Adi Wibowo Adisaputro menguasai 48,09%, Djajus Adisaputro (31,01%), dan Dapen BPD Jateng (10,43%). Selain itu di bawah 10% adalah Dapen BPD DKI Jakarta sebanyak 2,87%, Dapen Bank BJB (2,65%), Dapen Pegawai BPD Jatim (2,60%), Dwijawanti Widiatmadja (1,42%), Yayasan BPD Jateng (0,74%), dan PT BPD Jateng (0,19%).
"Setelah IPO maka susunan pemegang saham menjadi Adi Wibowo Adisaputro 42,30%, Djajus Adisaputro (27,28%), Dapen BPD Jateng (9,18%). Selain itu, Dapen BPD DKI Jakarta (2,53%), Dapen Bank BJB (2,33%), Dapen Pegawai BPD Jatim (2,29%), Dwijawanti Widiatmadja (1,25%), Yayasan BPD Jateng (0,66%), PT BPD Jateng (0,16%), dan masyarakat (12,03%)," paparnya.
Mengutip dari prospektus yang diterbitkan, YOII sampai dengan semester I-2024 meraih pendapatan Rp 142,20 miliar. Ini melesat hingga 782% year on year dibandingkan kinerja semester I-2023 yang mencatatkan pendapatan Rp 16,11 miliar.
Laba sebelum pajak YOII sebanyak Rp 13,61 miliar. Ini naik 3.552% yoy dibandingkan periode sama tahun 2023 sebesar Rp 372,53 juta. Peningkatan kinerja tersebut terutama didukung oleh inovasi produk asuransi digital yang dikembangkan perusahaan, sehingga meningkatkan penerimaan premi bruto pada tahun tersebut.
Andrew menjelaskan lebih lanjut, emiten tersebut berdiri sejak 1987. "Proses pelayanan asuransi umum perusahaan akan dikembangkan secara online melalui platform digital, seperti situs web, aplikasi mobile, atau platform media sosial. Proses ini dilakukan agar pelanggan dapat mengakses informasi tentang produk asuransi, mengajukan klaim, dan berinteraksi dengan perusahaan asuransi secara elektronik, dengan aplikasi atau integrasi platform yang dikembangkan perusahaan. Kami yakin YOII memiliki prospek yang baik, dengan dukungan bisnis yang inovatif," imbuhnya.