PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan batu bara milik Grup Bakrie dan Grup Salim, memproyeksikan produksi batu bara sebanyak 78-80 juta ton pada 2024. Adapun produksi batu bara perseroan tahun ini ditargetkan sebanyak 75-80 juta ton.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum memfinalisasi target produksi batu bara tahun 2024 beserta target-target lainnya. Namun, proyeksi sebanyak 78-80 juta ton terbilang wajar di tengah harga batu bara yang terus berubah.
Dimana, ada kemungkinan harga batu bara pada 2024 meningkat hingga 8-10%. BUMI juga memiliki cadangan batu bara sebesar 2,4 miliar metrik ton dan sumber daya sebanyak 6,8 miliar metrik ton.
Chief Economist dan Vice President Investor Relations Bumi Resources, Ahmad Reza Widjaja menjelaskan bahwa cadangan dan sumber daya batu bara itu berasal dari tiga perusahaan tambang, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia, dan PT Pendopo Energi Batubara (PEB).
KPC dan Arutmin merupakan penghasil batu bara termal terbesar di Indonesia, dengan penguasaan pasar batu bara sebesar 25% dari seluruh produksi batu bara Indonesia. Pada 2022, produksi batu bara KPC dan Arutmin sebanyak 71,9 juta ton. KPC juga merupakan salah satu pengekspor batu bara terbesar di dunia.
Reza memperkirakan, permintaan batu bara bakal meningkat, terutama dari negara-negara tujuan ekspor yang mengalami musim dingin.
Sumber: Investor Daily