Fundamental Sangat Kuat, Mitratel Semakin Terdepan Untuk Ekspansi

2022-12-08 11:20:18 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

Bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuan di kisaran 3,75% hingga 4% pada awal November lalu. Kenaikan itu pun melemahkan mata uang rupiah terhadap dolar. Naiknya suku bunga acuan itu nyatanya berpengaruh juga kepada utang perusahaan dalam mata uang asing.

Perusahaan yang menggunakan sumber dana mata uang asing berisiko terkena exposure atas fluktuasi nilai tukar. Tekanan itu juga akan semakin besar karena ancaman inflasi yang diprediksi datang tahun depan.

Kombinasi kenaikan suku bunga dan ancaman inflasi berpengaruh terhadap berbagai sektor industri di Indonesia, termasuk emiten menara telekomunikasi seperti PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Namun, bila dilihat dari komposisi utang, Mitratel lebih tahan menghadapi fluktuasi kurs.

Mitratel sangat tangguh menghadapi fluktuasi kurs karena utang yang relatif rendah dan hanya dalam rupiah. Mitratel sendiri memiliki utang sebesar Rp15.602 miliar pada kuartal-III 2022 dan tidak ada utang dalam dolar. Mitratel juga memiliki finansial yang cukup stabil. Per akhir September 2022 lalu, posisi rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) Mitratel hanya 0,4 kali. Angka ini jauh di bawah DER industri yang mencapai 1,8 kali.

Di tengah tren pelemahan mata uang rupiah terhadap berbagai mata uang asing dan rasio utang, tentu kondisi ini sangat menguntungkan bagi Mitratel. Apalagi, para pemain di industri menara telekomunikasi lainnya rata-rata memiliki porsi utang mata uang asing mencapai 27%. Dengan gearing (tingkat utang) yang rendah dan utang hanya dalam bentuk rupiah, Mitratel dapat lebih ekspansif meningkatkan alat produksinya.


Sumber: Kontan

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: