PT Austindo Nusantara Jaya Tbk berikhtiar memperbaiki kinerja bottom line. ANJT menargetkan bisa menjaga biaya produksi di kisaran level US$ 300 - US$ 350 per ton.
Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah upaya untuk menjaga agar biaya perusahaan tetap kompetitif. Salah satu cara yang ditempuh misalnya lewat pengelolaan limbah sawit untuk diolah kembali menjadi pupuk. Dengan begitu, ANJT dapat menghemat biaya pengeluaran dalam memenuhi kebutuhan pupuk perusahaan.
Sebelumnya, ANJT membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar US$ 3,76 juta di tiga bulan pertama 2023. Jumlah tersebut berbalik dibanding laba bersih sebesar US$ 11,23 juta yang berhasil ANJT bukukan di periode sama tahun lalu.
Menurut Direktur ANJT Nopri Pitoy, kinerja yang menurun di tiga bulan pertama 2023 terjadi karena sejumlah hal, salah satunya faktor harga. Faktor lainnya, produksi perusahan yang belum memasuki masa panen puncak juga diyakini manajemen turut memiliki andil dalam penurunan kinerja perusahaan di 3 bulan pertama.
Hingga tutup tahun 2023 nanti, ANJT membidik produk CPO sebanyak 290.685 ton. Jumlah tersebut naik 5,40% dibanding realisasi produksi tahun 2022 lalu, yaitu 275.769 ton.
Sumber: Kontan