Beban Pokok Bengkak, Laba WIKA Beton (WTON) Turun Tipis di Kuartal I-2024

2024-05-07 08:09:21 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

JAKARTA, investortrust.id – Emiten precast dan readymix PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatat perolehan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,05 miliar di kuartal I-2024.

 

Pada periode yang sama tahun 2023, WTON membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,14 miliar, artinya laba bersih WTON turun tipis sebesar 1,41% secara year on year (yoy).

 

Berdasarkan laporan keuangan interim yang dipublikasikan, Senin (6/5/2024), tertera bahwa, perolehan laba tersebut berbanding terbalik dengan jumlah pendapatan usaha yang justru mengalami kenaikan sebesar 16,66% secara yoy menjadi Rp 1,08 triliun di kuartal I-2024, dari sebesar Rp 916,99 miliar pada kuartal I-2023.

 

Meski begitu, beban pokok pendapatan naik signifikan menjadi sebesar Rp 1,02 triliun di kuartal I-2024 dari sebesar Rp 861,42 miliar pada kuartal I-2023. Alhasil laba kotor yang dicatatkan hanya naik menjadi sebesar Rp 61,94 miliar dari posisi Rp 55,56 miliar pada kuartal I-2023.

 

Sementara itu, Perseroan mencatat laba per saham dasar turun menjadi sebesar Rp 0,70 pada kuartal I-2024 dari Rp 0,71 per saham pada periode kuartal I-2023.

 

Dari sisi neraca tercatat penurunan total aset menjadi Rp 7,61 triliun per 31 Maret 2024 dibanding sebesar Rp 7,63 triliun pada 31 Desember 2023.

 

Adapun jumlah liabilitas mengalami penurunan menjadi Rp 3,98 triliun per 31 Maret 2024 dari posisi Rp 4 triliun pada periode 31 Desember 2023.

 

Sedangkan jumlah ekuitas mengalami kenaikan selama tiga bulan periode tersebut menjadi Rp 3,63 triliun per 31 Maret 2024 dari sebesar Rp 3,62 triliun pada periode 31 Desember 2023.  

 

Pergerakan Harga Saham WTON Secara YtD

 

 

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: