Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana melakukan konsolidasi antar perusahaan sektor karya dan infrastruktur. Ia mengatakan akan membuat konsolidasi dua segmen perusahaan karya skala kecil dan perusahaan skala besar kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa.
Adapun, perusahaan karya dengan skala besar yaitu PT PP Tbk (PTPP), Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Hutama Karya (HK), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). BUMN juga mengkaji potensi merger Waskita Karya dengan Hutama Karya dan penggabungan Wijaya Karya dengan PTPP.
Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai, langkah aksi korporasi baik berupa pembentukan holding atau merger perusahaan BUMN Karya merupakan keniscayaan. Selain itu, spesialisasi setiap BUMN Karya bisa difokuskan sehingga bisa menghindari rebutan pekerjaaan atau duplikasi. Serta bisa saling berbagi sarana pekerjaan yang memungkinkan meningkatnya efisiensi.
Terlebih lagi, saat ini, sejumlah emiten BUMN Karya juga mencatatkan liabilitas cukup tinggi per Maret 2023. Waskita mengantongi liabilitas Rp 84,38 triliun, Wijaya Karya sebesar Rp 57,58 triliun, PTPP Rp 42,79 triliun dan Adhi Karya Rp 30,29 triliun.
Ia juga melihat, masing-masing perusahaan warisan yang dikonsolidasikan bisa berfokus pada produk yang menjadi keunggulannya, sehingga terjadi spesialisasi.
Sumber: Katadata