PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) membidik pertumbuhan penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) hingga 11% di tahun 2023. Sebagai emiten bank yang fokus pembiayaan perumahan dengan market share KPR terbesar di Indonesia, Bank BTN optimistis dapat mencapai target tersebut.
Bank BTN melihat kebutuhan akan hunian di Tanah Air juga masih sangat besar karena backlog perumahan masih sangat besar. Di kuartal pertama 2023, BTN mencatat total pertumbuhan pembiayaan KPR sebesar 6,44% secara tahunan menjadi Rp 237,47 triliun. Dari total tersebut, pembiayaan KPR Subsidi sebesar Rp 148,65 triliun dan KPR non subsidi sebesar Rp 88,81 triliun.
Untuk segmen KPR non subsidi, BTN akan mulai fokus menggarap segmen KPR dengan ticket size di atas Rp 750 juta. Untuk itu, BTN akan memperbanyak kolaborasi dengan pengembang-pengembang skala nasional. BTN akan membuat semacam sentral yang akan fokus membantu pengembangan dengan skala proyek mulai harga Rp 750 juta dan memberikan proses bisnis yang lebih cepat.
Sementara selama ini, rata-rata ticket size atau plafon KPR BTN per nasabah masih sekitar Rp 500 juta. KPR di bawah Rp 500 juta menyumbang sekitar 80%-90% dari total portofolio KPR bank pelat merah ini.
Sumber: Kontan