PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) akan membangun pabrik peralatan sanitary dan pabrik alat penyemprot (sprayer) di tahun 2023. Untuk membangun pabrik tersebut, MARK setidaknya akan menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp 280 miliar.
MARK memproyeksikan kedua pabrik tersebut dapat memproduksi 1.700 unit per harinya, atau sekitar 51.000 per bulan. Dengan penambahan kapasitas produksi ini, Mark Dynamics berharap dapat meningkatkan penjualannya pada produk peralatan sanitary dari 3% menjadi 10%.
Produk sarung tangan masih menjadi penopang bisnis utama MARK saat ini. MARK mengaku akan melakukan inovasi produk cetakan sarung tangan yang tipis dan ringan. Selain inovasi produk sarung tangan, MARK juga telah menjalankan pabrik diverifikasi produk kloset jongkok dengan merk DYNA. Produk ini akan terus dikembangkan ke beberapa produk lainnya.
Johanes mengaku hingga saat ini Mark Dynamics masih terus memperluas cakupan penjualan ekspornya. Maklum saja 95% penjualan MARK diserap oleh pasar internasional. Tercatat MARK melakukan penjualan ke beberapa sebaran negara yakni di antaranya Malaysia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, hingga Afrika. Tahun 2023, MARK akan melakukan ekspansi bisnisnya dengan menargetkan pasar baru yakni negara Srilanka dan India.
MARK melihat produsen sarung tangan di negara tersebut pada umumnya berfokus memproduksi jenis sarung tangan medis untuk surgical.
Komentar: Pada kuartal 3 tahun 2022, MARK memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 20,4 miliar, sehingga masih belum mencukupi capex yang dibutuhkan oleh MARK. Hal ini menandakan terdapat kemungkinan MARK perlu melakukan pengambilan kredit untuk menjalankan rencana pembangunan pabriknya yang dapat mempengaruhi kinerja keuangannya secara negatif. Selain itu, pada kuartal 3 tahun 2022, MARK mengalami penurunan pendapatan sebesar -11,5%, jika pabrik baru ini telah mulai memproduksi, MARK berharap dapat meningkatkan penjualan produk sanitary dari 3% hingga 10% di tahun 2023 atau kedepannya. MARK juga melakukan ekspansi ekspor bisnisnya dengan menargetkan pasar baru yaitu Srilanka dan India.
Sumber: Kontan