PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memperkirakan pasar semen domestik akan tumbuh sekitar 1% pada akhir tahun 2023. Proyeksi ini dengan menimbang pemulihan volume dalam beberapa bulan terakhir.
Dani Handajani, Corporate Secretary INTP menyebut, ada sejumlah faktor yang akan mendorong penjualan semen. Antara lain diskon pajak pertambahan nilai (PPN) yang baru saja diumumkan Pemerintah pekan lalu yang berlaku untuk properti residensial di bawah Rp 2 miliar. Insentif ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap sektor properti.
Namun, industri semen kemungkinan akan melihat melambatnya aktivitas konstruksi mulai November hingga beberapa bulan ke depan, karena dimulainya musim penghuja dan selesainya pengeluaran anggaran akhir tahun. Per kuartal III-2023, Indocement mencatat volume penjualan domestik (termasuk semen dan klinker) sebesar 13,29 juta ton atau bertumbuh 7,1% secara year-on-year (YoY). Pertumbuhan ini terutama disumbang dari operasional pabrik Maros.
Ekspor INTP naik 61,7% menjadi 445.000 ton yang sebagian besar berasal dari pengiriman clinker ke Bangladesh dan Brunei Darussalam dengan ekspansi lebih lanjut ke Australia dan Filipina. Pangsa pasar market share domestik INTP secara keseluruhan adalah 27,6%, dengan rincian market share di wilayah Pulau Jawa sebesar 34,1% dan luar Jawa sebesar 20,8%.
Indocement akan berfokus menyelesaikan akuisisi penuh PT Semen Grobogan yang berlokasi di Grobogan, Jawa Tengah pada akhir November 2023. Pabrik semen Semen Grobogan mempunyai kapasitas sebesar 1,8 juta ton klinker dan lebih dari 2,5 juta ton semen serta memiliki cadangan batu kapur lebih dari 50 tahun.
Sumber: Kontan