PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mendapat pinjaman sekitar US$700 juta setara dengan Rp10,67 triliun (asumsi kurs Rp15.255 per dolar AS) dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Pinjaman dari JICA dialokasikan untuk kontruksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 megawatt (MW).
Ekspansi proyek Lumut Balai Unit 2 itu sekaligus menjadi bagian dari rencana PGEO untuk meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik perseroan ke level 1 gigawatt (GW) dalam kurun waktu 2 tahun ke depan lewat ekstraksi lanjutan pada sejumlah lapangan saat ini.
Kapasitas 55 MW yang dihasilkan dari Unit 2 akan menambah total kapasitas terpasang PGEO, setelah sebelumnya kapasitas 55 MW dihasilkan dari proyek PLTP Lumut Balai Unit 1 yang mulai beroperasi pada 2019. Hal ini semakin memperkuat posisi PGEO sebagai salah satu pemain terbesar dalam pengembangan panas bumi Indonesia dengan kapasitas terpasang menjadi 727 MW nantinya.
Sumber: Bisnis