JAKARTA, investortrust.id - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) resmi mengubah nama perusahaan menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk untuk memfokuskan pada segmen bisnis Guardian dan IKEA untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka menengah dan panjang. Perubahan ini disetujui usai melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Presiden Direktur PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) Hadrianus Wahyu Trikusumo mengatakan bahwa perubahan nama ini dilakukan sebab Hero Supermarket telah didivestasi ke PT Hero Ritel Nusantara (HRN). Usai berhasil mengalihkan segmen bisnis Hero Supermarket kepada afiliasi yaitu PT Hero Retail Nusantara pada akhir Juni 2024, perseroan akan sepenuhnya fokus pada operasional bisnis Guardian dan IKEA di Indonesia.
“Karena seperti yang tadi kita sampaikan, bahwa Hero Supermarket sudah kita divestasi ke Hero Retail Nusantara, pemilik lama. Sehingga kalau kita masih pakai nama Hero Supermarket, sementara Hero Supermarket juga sudah kita divestasi. Sehingga kita pakai nama DFI retail Nusantara,” ujar Hadrianus dalam paparan publik HERO di Kantor HERO, Rabu (4/12/2024).
Adapun, Guardian terus memperluas jaringan toko hingga mencapai lebih dari 340 toko di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk di Bali, Jawa, Kalimantan, Lombok, dan Sumatera. Sementara itu, IKEA terus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian lokal dengan memperluas kemitraan dengan produsen Indonesia dan mendukung wirausaha sosial melalui kerja sama dengan Instellar.
Kedepannya, DFI Nusantara akan terus fokus pada peningkatan produktivitas penjualan dan penerapan pengendalian biaya, serta mempermudah akses bagi keluarga dan masyarakat Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada pelanggan, karyawan dan mitra bisnis kami yang telah menjadi bagian dari pertumbuhan dan transformasi PT DFI Nusantara,” imbuh Hadrianus.
Sebagai catatan, HERO membukukan laba bersih Rp 184 miliar pada kuartal III 2024, naik dari Rp 19 miliar pada periode sebelumnya yang dibukukan pada tahun 2023 yang termasuk keuntungan dari pengalihan operasi Hero Supermarket dan penjualan properti non inti. Raihan ini didorong oleh capaian pendapatan bersih pada sembilan bulan pertama sebesar Rp 3,38 triliun, meningkat 3% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.