PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terus mengembangkan bisnis perhiasannya ke pasar ekspor. Pada Rabu (28/6), HRTA telah menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) ekspor perhiasan emas dengan Bright Metal Refiners (BMR) dengan jumlah pemesanan minimal 4,5 ton emas.
Nilai transaksi ekspor ini diperkirakan mencapai sebesar US$ 262,29 juta atau setara dengan Rp. 3,93, triliun. Untuk diketahui, BMR adalah perusahaan refinery emas dan perak yang berbasis di New Delhi, India.
Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi Thendra Chrisnanda mengatakan, sejauh ini HRTA telah menggaet tiga partner ekspor yang telah bekerja sama dengan HRTA dari India, yaitu Kundan, Bright Metal, dan LP Commodities. Dari tiga partner tersebut, HRTA menargetkan bisa mengekspor hingga 10 ton perhiasan dengan kadar 22 karat hingga akhir tahun 2023.
Selain pasar India, Thendra mengatakan saat ini HRTA juga mendapatkan beberapa penawaran kerjasama dari partner potensial dari wilayah Timur Tengah dan juga China. Thendra menilai, prospek permintaan perhiasan dari pasar ekspor masih sangat baik.
Hal ini didukung oleh kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mendorong hilirisasi di sektor industri emas, dimana ekspor perhiasan memberikan nilai tambah. Selain itu juga permintaan perhiasan di dalam negeri cukup stabil didorong perbaikan dari daya beli masyarakat Indonesia meskipun belum kembali ke masa sebelum covid-19.
Sumber: Kontan