PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana mempercepat pelunasan utang sebesar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 26,2 triliun pada 2027 dari target semula 2050. Percepatan pembayaran akan dilakukan melalui restrukturisasi, keuntungan operasional, dan penjualan aset perseroan.
Perseroan berhasil memenuhi kewajiban utang sebesar US$ 487 juta atau setara Rp 7-8 triliun, termasuk pembayaran beban bunga tahunan dari total utang US$ 2,2 miliar. Proses restrukturisasi dan transformasi perseroan sampai saat ini sudah berjalan pada jalur yang benar, meski belum menuntaskan keseluruhan utang.
Untuk itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengklaim, proses restrukturisasi dan transformasi perseroan sampai saat ini sudah berjalan pada jalur yang benar, meski belum menuntaskan keseluruhan utang. Dia meminta adanya kepastian pasar yang fair agar tidak terjadi dumping atas pembayaran bea masuk produk impor. Sebab, beberapa importir menggunakan harmonized system (HS) code yang akhirnya membuat mereka terbebas dari bea masuk.
Sumber: Investor Daily