PT Bank BTPN Tbk (BTPN) fokus membidik sejumlah segmen guna mencapai pertumbuhan kredit perbankan yang diharapkan berada dikisaran 10 persen hingga 12 persen pada akhir 2023.
Direktur Keuangan Bank BTPN Hanna Tantani mengatakan untuk melayani nasabah dari berbagai segmen dan memenuhi kebutuhan finansial mereka, perusahaan akan fokus di sektor fast-moving consumer goods (FMCG), perantara keuangan, telekomunikasi, industri baja, selain itu, Bank BTPN juga fokus pada industri yang berorientasi ekspor, sejalan dengan program pembangunan pemerintah Indonesia.
Bahkan dirinya memprediksi bahwa segmen korporasi, komersial, SME alias UKM dan segmen retail akan memimpin pertumbuhan kredit yang baik di Bank BTPN sepanjang 2023. Lebih lanjut, ke depan yang bakal menjadi pendorong pertumbuhan kredit 2023 dan 2024, yakni industri makanan, otomotif, dan proyek energi terbarukan.
Adapun, BTPN telah menyalurkan kredit Rp148,71 triliun pada semester I/2023, naik tipis dari Rp148,14 pada semester I/2022. Namun, aset bank turun dari Rp195,49 triliun pada akhir Juni 2022 menjadi Rp193,1 triliun pada Juni 2023.
BTPN juga mencatatkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross yang membaik dari 1,25 persen pada Juni 2022 menjadi 1,24 persen pada Juni 2023. Namun, NPL nett meningkat dari 0,37 persen pada Juni 2022 menjadi 0,45 persen pada Juni 2023.
Sumber: Bisnis