PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana mengandalkan liquefied natural gas (LNG) atau gas alam yang telah dicairkan untuk memenuhi kebutuhan smelter terbarunya kelak di Bahodopi, Sulawesi Tengah.
Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, pihaknya sedang dalam proses pembicaraan dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk menjajaki peluang mendapatkan pasokan dari dalam negeri.
Saat ini, INCO telah memulai tahapan pra konstruksi untuk proyek smelter Bahodopi. Target INCO, smelter Bahodopi bakal bisa beroperasi komersial pada tahun 2025 mendatang. Nantinya, smelter Bahodopi direncanakan memiliki kapasitas 73.000 metrik ton nikel per tahun. Total investasinya, yakni investasi pengembangan smelter berikut tambangnya, diproyeksikan di atas US$ 2 miliar.
INCO bakal berkontribusi 51% dalam pembiayaan atau investasi di proyek Bahodopi ini. Sedangkan sisanya sebesar 49%, bakal berasal dari partner.
Sumber: Kontan