JAKARTA, investortrust.id – PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA+ terhadap rencana Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2024 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dengan jumlah pokok Rp 1,5 triliun.
Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk belanja modal (capex), perluasan lahan, dan pembiayaan kembali.
Pada saat yang sama, Pefindo menegaskan peringkat idA+ untuk PJAA dan Obligasi Berkelanjutan II/2021. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil. Adapun peringkat ini berlaku sejak 5 April2024 hingga 1 April 2025.
Analis Pefindo Tsanya Chindra dan Yogie Perdana mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan besarnya tingkat kemungkinan yang kuat untuk dukungan dari pemegang saham pengendali, kehadiran yang kuat di segmen rekreasi, serta pendapatan berulang yang kuat yang didukung oleh aset dan kualitas layanan yang baik.
‘’Peringkat tersebut dibatasi oleh sensitivitas terhadap gangguan perjalanan akibat kejadian tertentu dan leverage keuangan yang moderat,’’ ulas Analis Pefindo dalam laporan peringkat terbaru PJAA dikutip, Kamis (4/7/2024).
Lebih lanjut disampaikan, peringkat dapat dinaikkan jika PJAA secara konsisten mampu melampaui proyeksi pendapatan dan EBITDA serta memperbaiki profil keuangannya secara berkelanjutan.
Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika ekspansi bisnis yang didanai utang tidak mencapai hasil yang diharapkan, atau jika Perusahaan menambah utang lebih tinggi dari yang diproyeksikan sehingga melemahkan metrik kredit Perusahaan.
‘’Peringkat juga dapat diturunkan jika kami melihat komitmen pemegang saham dalam memberikan dukungan kepada Perusahaan melemah yang dapat diindikasikan dengan berkurangnya pengendalian secara signifikan atas PJAA,’’ ujarnya.
PJAA merupakan pemimpin dalam industri rekreasi lokal, dengan fasilitas kelas dunia seperti Dunia Fantasi, Ocean Dream Samudra, Atlantis, Sea World Ancol, Jakarta Bird Land dan Ecopark.
Perusahaan ini juga bergerak di bidang resort melalui Putri Duyung dan Bidadari Eco resort, retail dan merchandise, serta real estate dengan menjual kavling tanah, rumah, dan apartemen di kawasan Ancol.
Per 31 Desember 2023, pemegang saham Perusahaan terdiri dari Pemerintah DKI Jakarta (72%), PT Pembangunan Jaya (18%), dan masyarakat (10%).