Pendapatan Garuda (GIAA) Meningkat, Namun Rugi Rp 1,6 Triliun

2023-05-04 14:15:04 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 110,13 juta (sekitar Rp 1,6 triliun) pada kuartal I-2023, membaik dari posisi rugi US$ 224,66 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Per 31 Maret 2023, maskapai pelat merah ini mencatatkan total pendapatan usaha US$ 602,99 juta, terbang 72,2% dari US$ 350,15 juta di 3 bulan pertama 2022. Pendapatan usaha Garuda di kuartal pertama tahun ini terdiri dari penerbangan berjadwal US$ 506,82 juta, penerbangan tidak berjadwal US$ 12,81 juta, dan lainnya US$ 83,35 juta.

Adapun total beban usaha mencapai US$ 605,18 juta, meningkat 14,9% dari US$ 526,33 juta di kuartal pertama tahun lalu. Beban usaha paling signifikan di kuartal I-2023 adalah beban operasional penerbangan US$ 346,17 juta dan beban pemeliharaan dan perbaikan US$ 78,82 juta. Namun untuk beban pemeliharaan dan perbaikan itu menurun dibandingkan kuartal I-2022 yang sebesar US$ 108,82 juta.

Garuda mencatatkan rugi sebelum pajak menurun dari US$ 257,16 juta ke US$ 131,42 juta. Sedangkan rugi periode berjalan menyusut ke US$ 110,03 juta dari sebelumnya US$ 224,14 juta pada kuartal I-2022. Per 31 Maret 2023, total aset Garuda US$ 6,18 miliar, turun dari US$ 6,23 miliar pada 31 Desember 2022. Liabilitas naik dari US$ 7,77 miliar menjadi US$ 7,82 miliar.


Sumber: Investor Daily

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: