PT Bank BTPN Tbk (BTPN) melaporkan pertumbuhan laba bersih seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional yang kian menguat dan optimisme masyarakat terhadap geliat perekonomian memasuki masa endemi. Bank BTPN mencatat Laba bersih setelah pajak (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada Kuartal I-2023 tercatat Rp 805 miliar, naik 7% (yoy) dari Rp752 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar, mengatakan pertumbuhan laba bersih ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional sebesar 3% dan penurunan biaya kredit sebesar 4% (yoy). Bank BTPN melaporkan permintaan kredit yang terus bertumbuh. Kredit di segmen korporasi dan usaha kecil dan menengah masing-masing meningkat sebesar 7% yoy dan 14% yoy, sementara pembiayaan syariah tumbuh sebesar 11% yoy.
Bank BTPN mengaku berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, seperti tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,38% akhir Maret 2023, turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,40% dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,6% pada akhir Februari 2023.
Biaya kredit menurun sebesar 4% (yoy) menjadi Rp416 miliar pada Kuartal I-2023. Bank BTPN terus memantau kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit, dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit.
Sumber: Kontan