Emiten Nikel PAM Mineral (NICL) Siapkan Dividen Rp30 Miliar, Target Produksi Naik

2023-05-05 10:57:04 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT PAM Mineral Tbk (NICL) akan membagikan dividen senilai Rp30,04 miliar untuk tahun buku 2022. 

Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka mengatakan perseroan berencana untuk melakukan pembagian dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 sebesar 20 persen dari laba bersih yang diperoleh NICL.

Sepanjang tahun lalu, PAM membukukan penjualan sebesar Rp 1,13 triliun, melejit 170 persen dari tahun sebelumnya Rp 419,45 miliar. Laba bersih juga naik signifikan 230 persen mencapai Rp 150,21 miliar dari sebelumnya Rp 45,50 miliar.

Laba bersih NICL melonjak sebesar 135 persen menjadi Rp 58,21 miliar pada kuartal I/2023 dari sebelumnya Rp 24,73 miliar. Menurut Ruddy, di tengah kondisi operasional yang cukup menantang dengan kendala curah hujan yang cukup tinggi pada periode Januari hingga Maret 2023, NICL masih bisa meningkatkan kinerja operasional yang cukup signifikan.

NICL juga menargetkan produksi nikel pada tahun ini menjadi sebesar 2,6 juta metrik ton (MT), meningkat 24 persen dari realisasi produksi tahun 2022 sebesar 2,1 juta metrik ton (MT) yang berasal dari tambang PAM dan entitas anak PT Indrabakti Mustika (IBM). 

Peningkatan target produksi ini didasari dengan adanya kenaikan harga yang cukup signifikan dan lebih kompetitif untuk Harga Patokan Mineral (HPM). Target produksi tersebut juga untuk bijih nikel kadar 1,3 persen-1,75 persen Ni.

Ruddy mengatakan saat ini, produksi perseroan berasal dari dua entitas, yaitu dari pertambangan PAM dan IBM, anak usaha PAM dengan kepemilikan langsung sebesar 99,05 persen saham. Peningkatan target produksi tersebut juga didukung dengan estimasi permintaan yang cukup tinggi dari konsumen di tahun 2023. 


Sumber: Bisnis

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: