International Finance Corporation (IFC) bagian dari anggota Bank Dunia telah resmi menggenggam saham emiten Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).
IFC tercatat menjadi pemegang saham ASSA melalui obligasi konversi menjadi saham per 27 Juli 2023. IFC menggunakan haknya untuk mengubah obligasi konversi tersebut menjadi 97,4 juta (97.443.900) lembar saham, atau setara dengan 2,64 persen dari total saham ASSA.
Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan investasi IFC kepada ASSA tersebut selaras dengan tujuan strategis IFC di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan sektor logistik dan konektivitas.
Pada pertengahan 2021 lalu, IFC juga telah menyuntikkan pinjaman kepada ASSA melalui obligasi konversi yang bisa dikonversi menjadi kepemilikan saham, dengan total sebesar US$31 juta atau sekitar Rp465 miliar (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS).
Adapun, dari kinerja keuangannya ASSA mencatatkan penurunan laba bersih dan pendapatan pada semester I/2023. Hal tersebut sebagai dampak lesunya bisnis kurir AnterAja. ASSA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp69,57 miliar, atau turun 39,38 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan semester I/2022 sebesar Rp114,78 miliar.
Sumber: Bisnis