PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan peningkatan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun hingga 21 persen di kuartal I/2023 gara-gara bengkaknya pembayaran royalti hingga 108 persen.
Indika Energy mencatatkan pendapatan senilai US$906,8 juta di kuartal I/2023, naik 9,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$830,7 juta. Jumlah pendapatan tersebut setara dengan Rp13,33 triliun.
Pendapatan ini diperoleh INDY dari penjualan batu bara ke pelanggan luar negeri senilai US$706,07 juta dan ke pelanggan dalam negeri senilai US$112,28 juta. Total penjualan batu bara INDY mencapai US$818,36 juta di kuartal I/2023.
Pos beban pokok kontrak dan penjualan INDY juga tercatat naik hingga 24,16 persen menjadi US$707,7 juta, dari US$570 juta secara tahunan atau year on year (YoY). Akibat beban pokok yang meningkat ini, laba bruto INDY tergerus 23,65 persen menjadi US$199,09 juta, dari US$260,7 juta secara tahunan. Laba bersih INDY juga tercatat turun 21,4 persen menjadi US$58,9 juta di kuartal I/2023, dari US$75,04 juta di periode yang sama tahun lalu. Laba bersih INDY ini setara dengan Rp866,37 miliar.
Sampai akhir Maret 2023, INDY mencatatkan penerimaan kas dari pelanggan sebesar US$948 juta, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$785,7 juta. Kas dan setara kas INDY di akhir periode tercatat sebesar US$1,23 miliar, naik secara tahunan dari US$1,09 miliar.
Sumber: Bisnis