PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencetak peningkatan kinerja sepanjang kuartal I/2023. Pendapatan dan laba bersih ADRO meningkat masing-masing 50 persen dan 4 persen selama tiga bulan pertama 2023.
ADRO mencetak pendapatan usaha senilai US$1,83 miliar atau setara Rp27,03 triliun (kurs Jisdor Rp14.703 per dolar AS) di kuartal I/2023. Pendapatan ini naik 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,22 miliar. Pendapatan ini meningkat terutama karena kenaikan 17 persen pada harga jual rata-rata (ASP) secara tahunan atau year-on-year (yoy) berkat harga batu bara yang tinggi.
Presiden Direktur dan CEO ADRO Garibaldi Thohir mengatakan perseroan senantiasa mencapai kinerja operasional maupun finansial. Karena harga batu bara bersifat fluktuatif, ADRO selalu menekankan keunggulan operasional dan disiplin biaya, dengan dukungan model bisnis yang terintegrasi.
Sementara itu, beban pokok pendapatan ADRO pada kuartal I/2023 naik 73 persen yoy menjadi US$1,07 miliar dari US$623 juta pada kuartal I/2022. Hal ini terutama karena kenaikan pada beban royalti PT Adaro Indonesia (AI), volume, maupun ASP dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski beban meningkat, ADRO mencatatkan peningkatan laba bersih 4,07 persen menjadi US$465 juta di kuartal I/2023, dari US$446,89 juta. Laba bersih ini setara dengan Rp6,83 triliun.
Sumber: Bisnis