PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan kenaikan pendapatan pada kuartal I/2023. Namun, perseroan berbalik membukukan rugi bersih dari sebelumnya laba, salah satunya akibat rugi selisih kurs rupiah terhadap dolar AS. Krakatau Steel mencatatkan pendapatan US$689,83 juta pada kurtal I/2023 atau setara Rp10,33 triliun (estimasi kurs Rp14.977 per dolar AS).
Pendapatan KRAS naik 2,04 persen dari US$675,99 juta per Maret 2022. Pendapatan KRAS pada kuartal I/2023 ditopang penjualan baja lokal US$576,39 juta, ekspor baja US$33,35 juta, dan sarana infrastruktur US$74,31 juta.
Komponen pendapatan tersebut cenderung naik, kecuali ekspor baja yang turun dari US$138,34 juta per Maret 2022.
KRAS mencatatkan beban pokok pendapatan US$637,39 juta per Maret 2023, naik dari sebelumnya US$607,81 juta.
KRAS juga mencatatkan rugi kurs US$25,8 juta dari sebelumnya keuntungan kurs US$5,3 juta. Hal ini memengaruhi pos laba/ rugi perseroan. Krakatau Steel mencatatkan rugi bersih US$18,26 juta atau Rp273,52 miliar pada kuartal I/2023. Rugi bersih itu berbalik dari laba bersih US$26,45 juta per Maret 2022.
Total liabilitas KRAS mencapai US$2,64 miliar per Maret 2023, turun dari US$2,75 miliar pada akhir tahun lalu. Perinciannya liabilitas jangka pendek US$2,08 miliar (sekitar Rp31,38 triliun) dan liabilitas jangka panjang US$551,4 juta.
Sumber: Bisnis