Berikut Penyebab Garuda (GIAA) Laba Rp58,8 Triliun pada 2022, Melampaui Pendapatan Rp33 Triliun

2023-04-03 14:23:14 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tercatat mampu membalikkan kerugian menjadi laba bersih sepanjang 2022. Bahkan, laba bersih Garuda melampaui nilai pendapatannya. 

GIAA membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebanyak US$3,73 miliar, yang setara Rp58,85 triliun dengan estimasi kurs Rp15.748 per dolar AS. Perolehan tersebut berbanding terbalik dengan rugi bersih senilai US$4,15 miliar yang dicatatkan pada 2021 lalu. 

Kinerja keuangan yang positif ini ditopang oleh pendapatan usaha GIAA yang naik 36,66 persen dari US$1,33 miliar pada 2021 menjadi US$2,1 miliar atau setara Rp33,07 triliun. Namun, pendapatan tersebut masih lebih kecil dibandingkan laba GIAA. 

Laba Garuda Indonesia naik ditopang pencatatan pendapatan lain US$399,55 juta pada 2022 dari sebelumnya beban bersih US$367,86 juta. Yang lebih signifikan, GIAA mencatatkan keuntungan restrukturisasi pembayaran US$1,38 miliar dan pendapatan dari restrukturisasi utang US$2,85 miliar. Inilah penyebab laba GIAA melejit signifkan pada 2022.

Sepanjang 2022, GIAA mencatatkan beban usaha sebesar US$2,51 miliar. Beban usaha ini menurun bila dibandingkan dengan catatan pada 2021 yang sebesar US$2,6 miliar. Seiring dengan kenaikan pendapatan, GIAA pun mampu mencatatkan laba tahun berjalan senilai US$3,73 miliar. 

Perolehan tersebut berbalik dari rugi tahun berjalan pada 2021 senilai US$4,17 miliar.  Adapun per akhir 2022, GIAA mencatatkan total aset sebesar US$6,23 miliar, turun dari akhir 2021 sebesar US$7,19 miliar. 


Sumber: Bisnis

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: