Profitabilitas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) diproyeksi membaik tahun ini, seiring dengan melandainya harga komoditas energi, khususnya batubara.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel A. Widjaja melihat, kinerja INTP di tahun 2023 akan mengalami pemulihan. Volume penjualan semen INTP diproyeksikan tumbuh 2% sampai 4%, terutama pada paruh kedua 2023 setelah lebaran.
Dengan kenaikan harga jual alias average selling price (ASP) sebesar 30% pada tahun 2022, dan harga batubara yang masih belum menyentuh level tahun 2021, INTP belum merencanakan untuk mengurangi ASP di tahun ini. Ada kemungkinan INTP tetap mematok harga jual yang tinggi, yang akan membantu margin keuntungan INTP tahun ini.
Sebelumnya, Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengaku sudah mengamankan 100% pasokan batubara dengan skema domestic market obligation (DMO).
Terpenuhinya pasokan batubara DMO ini tidak terlepas dari strategi INTP yang membeli lebih banyak batubara dengan harga DMO pada akhir tahun 2022. Menurut Daniel, kemampuan INTP dalam mengamankan 100% harga batubara DMO, serta efisiensi sumber daya diproyeksikan akan mendorong pertumbuhan kinerja INTP tahun ini.
Sumber: Kontan