PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN/PGAS) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2023 sebesar US$ 458 juta atau setara Rp 7 triliun.
Direktur Utama PGN (PGAS) M Haryo Yunianto menambahkan, perseroan juga menunda rencana divestasi Blok Fasken. Sebab, volatilitas harga gas di Henry Hub masih sangat tajam. Adapun rencana penjualan Blok Fasken sudah muncul sejak 2022.
PGN menargetkan volume distribusi ke pelanggan industri tumbuh 5%. Adapun volume transmisi gas ditargetkan naik 3%, sedangkan transmisi minyak naik 200%, seiring kenaikan produksi Blok Rokan milik PT Pertamina. PGN juga memandu lifting migas di hulu turun 18%.
Manajemen PGN juga menyebutkan, dari total capex US$ 458 juta, sebesar 35% dialokasikan untuk kegiatan hulu, 26% antara, 34% hilir, dan sisanya untuk bisnis penunjang. Dana capex akan digunakan untuk pengembangan jargas rumah tangga, pipa transmisi gas Senipah, pengembangan regasifikasi di terminal LPG, dan lain-lain.
Sumber: Investor Daily