JAKARTA, investortrust.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka kembali perdagangan tiga saham ini mulai sesi I Senin (3/2/2025). Transaksi tiga saham ini sebelumnya sempat dihentikan (suspend) akibat penguatan dan penurunan harga secara siginfikan dalam sebulan terakhir.
Ketiga emiten tersebut adalah saham dan waran PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), saham dan waran PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI). Sebelumnya saham BRRC disuspensi akibat penurunan harga yang drastic mencapai 74% dalam sebulan terakhir menjadi Rp 63, bahkan WIFI telah mengalami penghentian sementara lebih dari dua hari bursa.
Sebaliknya penghentian semetara saham WIFI dan DOOH dipicu atas lompatan pesat harga. Dalam sebulan terakhir harga saham DOOH melambung lebih dari 163% dan saham WIFI melesat lebih dari 162% untuk periode sama.
Terkait penurunan Raja Roti (BRRC) merupakan emiten pendatang baru yang listing di BEI sejak 9 Januari 2025. Saham ini dicatatkan dengan harga penawaran umum perdana (IPO) senilai Rp 210 per saham, bandingkan dengan harga sebelum suspensi tinggal Rp 63 per saham.
Manajemen emiten produksi tepung roti ini sebelumnya menyebutkan bahwa permintaan tepung roti masih cenderung bertumbuh pesat ke depan. Direktur Utama Raja Roti Cemerlang Ari Sudarsono optimistis bahwa IPO saham ini akan menjadi momentuh pertumbuhan pesat kinerja perusahaan ke depan.
“Berdasarkan data internal kebutuhan pelanggan perseroan bahwa pasar tepung roti mencapai Rp 1 triliun pada 2024 dan diprediksi bertumbuh ke depan. Di luar kebutuhan pelanggan existing tentu kebutuhan tepung roti secara nasional jauh lebih besar” ujar Ari.
Saat ini, BRRC telah memenuhi sekitar 9,6% kebutuhan tersebut. Dengan melantai di BEI, Raja Roti Cemerlang turut berpartisipasi dalam ketahanan pangan nasional. Mengingat masih banyak peluang yang belum tergarap serta dengan adanya program pemerintah yakni makan bergizi, Perseroan memandang hal tersebut sebagai peluang besar untuk memperbesar angka penjualan.
Dengan jumlah dan kapasitas pabrik yang kami miliki, kami yakin dapat berkontribusi mensukseskan program makan bergizi gratis. Dan setelah IPO, kami juga akan ekspansi pabrik ke beberapa kota besar Indonesia,” ungkapnya.
BRRC sebelumnya berhasil meraup dana IPO saham dan waran senilai Rp 61,215 miliar. Seluruh dana tersebut akan digunakan sebagai modal kerja yang mencakup peningkatan persediaan bahan baku dan biaya operasional untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk.
Grafik Saham WIFI, DOOH, dan BRRC