Usai Sahamnya ARB Akhir Pekan Lalu, Brigit Biofarma (OBAT) Ungkap Kabar Baik Pendapatan dan Laba di 2024

2025-02-03 07:56:59 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

JAKARTA, investortrust.id - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) memproyeksikan pendapatan usaha naik hingga 125% secara tahunan (year on year/yoy) pada 2024. 

 

Direktur Utama Brigit Biofarmaka (OBAT) Is Heriyanto mengatakan, penyumbang utama pendapatan berasal dari layanan maklon suplemen herbal. 

 

“Kita melakukan ekspansi channel penjualan ke hampir seluruh apotek premium dan produk solusi kesehatan berkualitas tinggi. Ekspansi ini mendapatkan antusias dari konsumen,” kata Is Heriyanto dalam keterangan resmi yang diterima investortrust.id Minggu, (2/2/2025).

 

Dengan strategi tersebut, Is Heriyanto mengaku, OBAT optimistis kembali mendulang peningkatan penjualan tahun 2025. Apalagi produk-produk maklon besutan Brigit Biofarmaka Teknologi meningkat hampir dua kali lipat tahun lalu. 

 

“Kenaikan ini menunjukkan bahwa strategi bisnis perusahaan telah berhasil di tengah tantangan pasar dengan potensi besar untuk masa depan,” jelasnya. 

 

Jika pendapatan perseroan tahun 2024 senilai Rp 100 miliar dapat tercapai, laba bersih OBAT diproyeksikan lebih dari Rp 30 miliar. Perkiraan laba tersebut melesat lebih dari 2,5 kali lipat dari pencapaian tahun 2023.

 

Is Heriyanto melanjutkan bahwa perseroan juga membuka peluang untuk membagikan dividen tahun buku 2024, karena sudah menjadi komitmen perseroan kepada pemegang saham. “Dalam periode lima tahun belakangan, total dividen yang dibagikan perseroan kepada pemegang saham mencapai Rp 40 miliar,” jelasnya.

 

Terkait penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (inital public offering/IPO) saham akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja, sehingga diharapkan memberikan peluang besar bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan.

 

Di penghujung tahun 2024, OBAT telah mendapatkan hak paten atas dua produk hasil penelitian perusahaan, yakni susu spirulina dan neoalgae spirulina. Tak hanya itu, perseroan memperoleh paten atas inovasi teknologi TreeAlgae pada 22 Januari 2025, yakni alat penyerap karbon dan pemurni udara yang baru pertama kalinya hadir di Indonesia.

 

Perseroan juga tengah membangun pabrik baru di Sukoharjo, Jawa Tengah yang rencananya memproduksi suplemen dan vitamin modern. Dengan nilai investasi sekitar Rp 25 miliar pabrik akan beroperasi pada 2026. 

 

Sementara itu, saham OBAT pada penutupan perdagangan akhir Januari atau Jumat (31/1/2025) mendadak ditutup anjlok hingga auto reject bawah (ARB) senilai Rp 220 (24,86%) menjadi Rp 665.

 

Saham OBAT ditutup anjlok setelah mencapai level tertinggi sepanjang Rp 1.030 pada perdagangan intraday akhir pekan lalu. Meski ditutup anjlok akhir pekan lalu, saham OBAT masih mencatatkan lompatan harga pesat terhitung sejak listing perdana pada 13 Januari hingga 31 Januari 2025. Harga saham OBAT melesat dari harga IPO Rp 350 menjadi Rp 665 atau naik 90%.

 

 

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: