PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) menargetkan pertumbuhan pendapatan 10 persen-20 persen pada 2023.
Sekretaris Perusahaan Superkrane Mitra Utama Eddy Gunawin menjelaskan memasuki 2023, SKRN tercatat telah menorehkan pendapatan sebesar Rp449,48 miliar per September 2022. Pendapatan tersebut naik 74,21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp258,0 miliar. Dari sisi bottom line, SKRN memperoleh laba periode berjalan sebesar Rp87,64 miliar atau naik 1.400 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan Januari—September 2021 yang hanya Rp5,83 miliar.
Eddy mengestimasi pendapatan sampai akhir 2022 berkisar Rp600 miliar dengan tren pertumbuhan di kuartal IV/2022 menyamai kuartal III/2022. Prospek bisnis pada 2023 sendiri diperkirakan bakal menyerupai 2022 dengan estimasi kenaikan kinerja di rentang 10 persen-20 persen secara tahunan. Eddy mengatakan terdapat sejumlah proyek 2022 yang pengerjaannya berlanjut pada 2023.
Superkrane juga bakal mengawali Januari 2023 dengan aksi pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Pemecahan saham akan dilakukan pada saham jenis biasa (common stock) dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal saham bakal berubah dari Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham untuk saham baru setelah stock split.
Sumber: Bisnis