PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menargetkan pertumbuhan produksi tembaga dan emas sepanjang tahun 2023 yang diharapkan dapat mendongkrak kinerja keuangan semester II/2023.
Manajemen AMMN menjelaskan sepanjang 2023, pihaknya menargetkan produksi konsentrat sebesar 610.000 metrik ton kering. Sementara itu untuk target produksi tembaga adalah 337 juta pon.
Sepanjang semester I/2023, Manajemen mengklaim operasi pertambangan AMMN berjalan secara efisien dan berada pada jalur yang tepat untuk menyamai angka total metrik ton yang ditambang pada tahun fiskal 2022, meskipun terdapat beberapa tantangan eksternal.
Dari Oktober 2022 hingga April 2023, tambang Batu Hijau mengalami curah hujan yang sangat tinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga menyebabkan tertundanya penambangan bijih segar dari Fase 7. Akibatnya, penambangan dialihkan sepenuhnya ke pengupasan batuan penutup Fase 8, sehingga akan dapat mempercepat akses menuju bijih segar Fase 8 dari jadwal awal.
Setelah musim hujan berlalu dan musim kemarau dimulai, AMMN meningkatkan pemompaan air pit sehingga dapat mengakses bijih Fase 7 dengan kadar tinggi lebih cepat dari rencana awal di Juli 2023.
Hingga semester I/2023, AMMN menyerap capex sebesar US$436 juta, dengan rincian belanja modal terkait dengan kebutuhan pembelian alat pertambangan, pembangunan, dan peningkatan fasilitas pendukung untuk kegiatan penambangan bijih Fase 7 dan pengupasan batuan penutup Fase 8 (sustaining capex) sebesar US$132 juta.
Sementara, untuk pembangunan smelter, AMMN memperkirakam target penyelesaian sebesar di atas 70 persen pada Desember 2023. Setelah penyelesaian mekanis smelter pada bulan Mei 2024 (jika tidak ada force majeure).
Sumber: Bisnis