PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menyebutkan potensi Indonesia dalam industri kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) karena tingginya cadangan nikel.
Presiden Direktur Harita Nickel Roy A. Arvandy. memaparkan soal potensi Indonesia untuk membangun ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi karena RI memiliki cadangan nikel besar yang mencapai 17 miliar ton.
Harita Nickel sendiri adalah perusahaan yang fokus kepada produksi nikel sulfat dan kobalt sulfat. Dua komoditas ini penting untuk menjadi bahan baku pembuatan precursor yang selanjutnya diolah menjadi katoda, hingga akhirnya menjadi baterai. Namun, sejauh ini Indonesia belum memiliki pabrik precursor. Alhasil, nikel sulfat dan kobalt sulfat yang diproduksi Harita Nickel 100 persen harus diekspor.
Harita Nickel berharap ada investor yang masuk dan berminat membangun pabrik precursor. Hal ini menjadi penting demi mengisi kekosongan rantai produksi baterai kendaraan listrik. Secara umum, dukungan pemerintah serta kolaborasi dengan pihak swasta merupakan hal krusial untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Sumber: Bisnis