Laba bersih PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) masih terkontraksi hingga akhir semester I/2023. Namun kinerja bottom line pada kuartal II/2023 tumbuh signifikan daripada kuartal sebelumnya.
Sampai akhir Juni 2023, CPIN mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,37 triliun atau turun 42,95 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang mencapai Rp2,41 triliun.
Laba bersih secara kuartalan ini tak lepas dari kinerja penjualan CPIN di kuartal II/2023 yang mencapai Rp16,32 triliun atau naik 12,11 persen qoq daripada kuartal I/2023 di angka Rp14,55 triliun. Secara kumulatif Januari—Juni 2023, penjualan bersih menembus Rp30,89 triliun atau naik 7,87 persen dibandingkan dengan semester I/2022 sebesar Rp28,63 triliun.
Sejalan dengan penjualan yang naik, beban pokok penjualan CPIN juga masih meningkat sebesar 12,70 persen YoY menjadi Rp26,76 triliun pada semester I/2023 daripada Rp23,74 triliun di semester I/2022. Hal itu menyebabkan laba bruto turun 15,58 persen YoY menjadi Rp4,12 triliun dari sebelumnya Rp4,89 triliun.
Jumlah aset Charoen Pokphand tercatat meningkat menjadi Rp42,90 triliun per Juni 2023, dari Rp39,84 triliun pada 31 Desember 2022. Kenaikan terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan sebesar dari Rp8,99 triliun menjadi Rp11,44 triliun.
Sumber: Bisnis