PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyebut rencana untuk mengakuisisi bisnis syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bukan lagi isu atau rahasia. Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan memang telah ditugaskan untuk melihat kemungkinan unit usaha syariah (UUS) BTN bisa digabungkan dengan BSI.
Namun, pada saat Hery diamanahkan untuk menjadi Project Management Office (PMO) integrasi syariah bank pelat merah ini, Hery menilai akan ruwet bila dilakukan sekaligus. Ia menilai bila UUS BTN ikut dimerger dengan BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Mandiri Syariah akan cukup ruwet. Ia menyebut akan lebih mudah dan memungkinkan, bila UUS BTN ini melakukan spin off atau menyapih dahulu dari induk perusahaan. Kemudian BUS yang baru itu semakin berbenah diri terlebih dahulu.
Adapun Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho menyatakan menargetkan pembiayaan tumbuh 15% secara tahunan pada tahun ini. Ia menyatakan setelah merger, pertumbuhan pembiayaan BSI masih sekitar 9%. Target pembiayaan ini tidak setinggi pencapaian tahun ini yang naik di level 20%an karena memperhatikan dana pihak ketiga (DPK). Cahyo menyatakan tahun ini pendanaan akan semakin ketat seiring kenaikan suku bunga acuan.
Sumber: Kontan