Emiten infrastruktur terutama konstruksi bakal kecipratan berkah. Pasalnya, pemerintah menaikkan anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.
Adapun pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 363,8 triliun pada 2023 atau naik 7,75% dari Rp 392 triliun pada 2022. Anggaran tersebut salah satunya bakal dipakai untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti kenaikan ini bakal mempengaruhi raihan kontrak emiten konstruksi terutama bagi emiten karya milik pemerintah. Meski mendapat katalis positif dari tren pemulihan ekonomi dan pembangunan mega proyek IKN, Desy menyebut emiten konstruksi ini masih diliputi oleh sentimen kenaikan suku bunga.
Soalnya, suku bunga yang tinggi masih akan membebani emiten konstruksi yang sifat bisnisnya pasar modal. Namun dia menilai sektor infrastruktur masih punya peluang untuk tumbuh.
Sumber: Kontan