Upaya pemerintah dalam mendorong kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) membutuhkan dukungan lembaga keuangan. Dukungan tersebut harus dilakukan sejak saat ini agar pada 2030, Indonesia memiliki ekosistem EV yang matang, termasuk industri baterai yang dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengaskan saat ini pemerintah fokus dalam upaya pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Pahala menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi rantai pemasok baterai EV global di masa depan, sebab memiliki cadangan nikel terbesar.
Pembuatan EV, 35 persen komponennya berasal dari baterai dan nikel menjadi bagian dari 65 persen bahan dasar yang dibutuhkan untuk memproduksi baterai. Dia mendorong agar makin banyak bank maupun multifinance yang bersedia memberikan pembiayaan pada kendaraan listrik di Tanah Air. Saat ini masih sedikit sektor keuangan yang terlibat dalam pembiayaan EV.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Yasushi Itagaki mengatakan dalam mendukung pertumbuhan EV di Tanah Air, Danamon menerapkan berbagai strategi. Beberapa waktu lalu perseroan berkerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun tempat pengisian baterai mobil listrik di lokasi perkantoran. Danamon menjadi bank pertama yang memiliki tempat pengisian baterai mobil listrik di kawasan perkantoran. Selain itu, lanjutnya, Danamon juga telah memiliki program yang membantu para pegawainya untuk membeli EV dan membangun panel tenaga surya di rumah mereka.
Sumber: Bisnis