Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan hanya menggabungkan (merger) Citilink Indonesia dan Pelita Air Service (PAS). Padahal, sebelumnya PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masuk dalam aksi konsolidasi tersebut.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, Garuda Indonesia tetap menjadi maskapai penerbangan premium milik pemerintah. Sementara Citilink Indonesia dan Pelita Air akan dilebur menjadi satu perusahaan. Proses peleburan dua maskapai penerbangan nasional itu ditargetkan terealisasi pada tahun ini atau awal tahun depan.
Tahapan merger saat ini sudah mencapai 30 persen dan terus digodok Kementerian BUMN, termasuk konsolidasi pembukuan keuangan kedua maskapai. Citilink Indonesia merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 67 persen. Dan 33 persen lainnya dikantongi PT Aerowisata.
Sumber: Idxchannel