PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 971,02 miliar periode Januari–Maret 2023. Hal ini disebabkan oleh merosotnya nilai investasi di PT Allo Bank Tbk (BBHI).
Per 31 Maret 2023, Bukalapak mencatatkan rugi usaha senilai Rp 1,17 triliun. Nilai itu berbalik dari laba usaha senilai Rp 14,42 triliun di Maret 2022. Alhasil, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk BUKA menembus Rp 971,02 miliar. Nilai tersebut berbalik dari laba bersih Rp 14,55 triliun per 31 Maret 2022.
Dari sisi top line, Bukalapak membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1 triliun. Raihan itu tumbuh 27,68% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 787,91 miliar di Kuartal I-2022. BUKA mencatatkan total processing value (TPV) sebesar Rp 40,5 triliun atau tumbuh 19% secara tahunan di kuartal I-2023. Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan marketplace dan TPV speciality verticals.
Sementara, Bukalapak mencatatkan adjusted EBIDTA sebesar minus Rp 209 miliar pada kuartal I-2023 atau naik 44% YoY. Rasio adjusted EBIDTA terhadap TVP BUKA meningkat dari minus 1,1% menjadi minus 0,5%.
Sumber: Kontan