Intraco Penta (INTA) Catat Pemesanan Alat Berat Rp1,2 Triliun

2024-03-01 07:56:28 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencatat pemesanan alat berat per Januari 2024 sudah mencapai Rp1,2 triliun. Perseroan pun optimistis kinerja tahun ini dapat bertumbuh.  

Chief Finance Officer INTA Willianto Febriansa mengatakan selama ini perseroan memiliki dua channel pembiayaan penjualan yakni melalui lembaga pembiayaan dan cicilan langsung ke pelanggan. Sayangnya, cicilan langsung tentu tidak memiliki tenor panjang hanya sampai 12 bulan, sedangkan customer membutuhkan pembiayaan yang panjang, seperti 24 bulan atau 36 bulan tenornya. 

INTA meyakini pelanggan akan membutuhkan dukungan dari perusahaan pembiayaan. Oleh karena itu, INTA berinisiatif meningkatkan porsi pembiayaan melalui lembaga dimasa yang akan datang.

Saat ini INTA Group memiliki mitra perusahaan pembiayaan sekitar 30 lembaga dan perseroan masih akan membuka kesempatan bagi lembaga lain yang ingin turut menyalurkan dananya kepada pelanggan INTA. Secara keseluruhan, tahun ini INTA memiliki target pertumbuhan pendapatan sekitar Rp1,3 triliun atau naik 20% dari pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp1,1 triliun.

Menurut Willianto Febriansa tahun ini perseroan melihat prospek industri yang lebih baik pasca penurunan pasar industri alat berat sebesar 25% tahun lalu. Adapun, PT Intraco Penta Tbk (INTA) menggelar kegiatan Financing Gathering dengan mengundang berbagai institusi keuangan baik bank maupun perusahaan leasing.

INTA menargetkan kegiatan ini akan memberikan solusi dan berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis semua pihak baik INTA, institusi keuangan, dan konsumen loyal INTA. Untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dengan institusi keuangan baik perusahaan leasing, bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mendukung penjualan alat berat dan spareparts INTA.


Sumber: Bisnis

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: